COVERBOTHSIDE – Universitas Brawijaya (UB) mengembangkan Internet of Things (IoT) berbasis Geographic Information System (GIS) guna melakukan mitigasi bencana erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Dalam keterangannya, pelaku pengembangan, Adipandang Yudono, S.Si., MURP, Ph.D, mengatakan bahwa metode IoT berbasis GIS itu sudah diterapkan pada pasca erupsi Semeru hingga masa-masa pemulihan.
Dosen Prodi Perencanaan Wilayah Kota Fakultas Teknik UB ini mengatakan, dalam pasca erupsi Semeru, teknologi IoT berbasis GIS digunakan memasukkan data, seperti jumlah pengungsi, logistik, sebaran penyintas, lokasi posko, obat-obatan dan makanan.
Baca Juga: Penelitian UPN Veteran Yogyakarta: Kawasan Huntap Penyintas Erupsi Semeru Defisit Air Baku
Sedangkan di masa-masa pemulihan, teknologi IoT berbasis GIS digunakan untuk memetakan wilayah yang terdampak untuk pertanian, peternakan, serta sektor lain seperti sekolah yang rusak.
”Data-data yang dihasilkan oleh IoT bisa menjadi informasi krusial terutama dalam menangani lokasi terdampak sehingga bisa dijadikan supporting system untuk penentuan kawasan yang layak huni kembali maupun di delineasi sebagai kawasan lindung,” kata Adipandang Yudono dalam keterangannya di Malang, Kamis, 29 September 2022.
Sementara itu, Pakar Vulkanologi dan Geothermal Universitas Brawijaya (UB) Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D mengatakan, sistem IoT bisa bekerja dengan dua metode, melalui media manusia dan menggunakan sensor.
Baca Juga: Kembangkan Wisata Bromo Tengger Semeru, Kementerian PUPR Bangun 4 Gerbang Wisata dan Rest Area
Untuk media manusia, dia mengatakan kerja IoT menggunakan tiga tahapan. Pertama, memasukan atau inputing data. Pada saat data dimasukkan, maka akan dilakukan pengelolaan.
Kemudian, dari manajemen database akan diteruskan ke operasional dashboard. Operasional dashboard akan berisi infografis berisi sebaran kegiatan, jumlah kegiatan serta grafiknya.
Sedangkan secara elektronik, lanjut Prof. Sukir, teknologi IoT berbasis GIS tersebut melakukan inputing data berdasarkan sensor-sensor secara elektronik yang dipasang di suatu tempat.
Baca Juga: Pelaku Pembuang dan Penendang Sesajen di Gunung Semeru Ditahan di Polres Lumajang
”Ke depannya, penggunaan IoT berbasis GIS ini bisa digunakan untuk kegiatan perencanaan pemulihan area terdampak erupsi Semeru seperti reboisasi atau penanaman kembali untuk hutan yang gundul karena longsor ataukah karena dampak bencana,” terangnya.
Lebih lanjut, Ketua Pelaksana Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Semeru, Dr Sujarwo, SP, MP menambahkan bahwa teknologi IoT berbasis GIS untuk mitigasi bencana ini memudahkan aktivitas mahasiswa yang terlibat dalam proyek kemanusiaan Semeru seperti mengidentifikasi kerusakan hingga suplai informasi secara lebih baik.
Artikel Terkait
Buka Rakernas Basarnas 2022, Jokowi: Ikuti Perkembangan Teknologi dan Buang Ego Sektoral
Menuju Pembelajaran Metaverse, Kemenag Minta Guru Madrasah Tingkatkan Kompetensi di Bidang Teknologi
Kembangkan Wisata Bromo Tengger Semeru, Kementerian PUPR Bangun 4 Gerbang Wisata dan Rest Area
Presiden Jokowi Resmikan Teknologi 5G Mining di PT Freeport Indonesia
Penelitian UPN Veteran Yogyakarta: Kawasan Huntap Penyintas Erupsi Semeru Defisit Air Baku