Diduga Karena Gagalkan Peredaran Narkoba, Rumah Petugas Lapas Kelas I Malang Diteror Bom Bondet

COVERBOTHSIDE - Rumah salah satu petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang, Abdul Azis, menjadi sasaran teror pelemparan bom bondet. 

teror pelemparan bom bondet ini terjadi di rumah pribadi Abdul Aziz di daerah Kecamatan Pakis, Kabupaten Malanh pada Senin, 24 Oktober 2022. 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Jawa Timur, Zaeroji mengatakan teror bom bondet tersebut terjadi sekitar pukul 10.45 WIB. 

Baca Juga: Kapolda Jatim dan 4 Anggota Polisi Ditangkap Karena Narkoba, Kapolri: Bersih-bersih di Institusi Polri

Berdasarkan rekaman CCTV, dia mengatakan ada dua orang tidak dikenal berboncengan mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor. Keduanya terlihat menenteng tas selempang berwarna abu-abu berisi bahan peledak.

Sebelum kejadian, di menyebutkan keduanya terlihat lalu lalang sebanyak dua kali untuk memastikan situasi dan kondisi di sekitar rumah Abdul Aziz. 

Setelah itu, lanjut Zaeroji, seorang yang dibonceng melemparkan sebuah tas yang dibawanya tersebut ke dalam rumah Aziz. Seketika, tas tersebut meledak.

Baca Juga: Gagalkan Transaksi Narkoba di Sampang, Polisi Amankan 4 Orang Warga Jember

"Saat itu, Aziz sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja. Sedangkan istri dan anaknya yang masih balita berada di dalam rumah," kata Zaeroji dalam keterangan tertulisnya yang diterima CoverBothSide.com, Sabtu, 29 Oktober 2022. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, dia mengatakan bom rakitan berjenis bondet yang berisi kelereng dan kerikil itu membuat kerusakan teras rumah. 

"Tembok depan retak dan plafon serta kursi kayu (di rumah Abdul Aziz) rusak," jelasnya.

Baca Juga: Kapolri Ungkap Penangkapan Kapolda Jatim Karena Terlibat Peredaran Narkoba

Lebih lanjut, Zaeroji menduga teror bom bondet ini karena pihak Lapas Kelas I Malang sedang menggencarkan pemberantasan narkoba ke dalam lapas. Sehingga hal itulah yang menurutnya membuat jaringan pengedar narkoba menjadi terusik dan tidak terima.

"Beberapa waktu lalu, saudara Aziz memang melakukan penggagalan upaya peredaran narkoba ke dalam Lapas Malang," terangnya.