COVERBOTHSIDE.COM – Kekerasan terhadap anak bisa terjadi dimana dan kapan saja serta dapat dialami oleh siapa saja. Bahkan, kekerasan terhadap anak juga banyak terjadi di lembaga pendidikan.
Merujuk data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), terdapat 4.683 aduan terkait kekerasan terhadap anak sepanjang tahun 2022. Dari jumlah itu, 429 aduan diantaranya terkait sektor pendidikan dan budaya.
Di Kota Batu sendiri, berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni), dilaporkan bahwa terjadi 10 kasus kekerasan terhadap anak sepanjang Januari hingga Mei 2023.
Baca Juga: Kunjungi Kota Batu, Komisi IV DPR RI Janji Bantu Selesaikan Masalah Turunnya Produktivitas Apel
Berkaca pada kondisi itu, Pemkot Batu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), menggelar “Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak”.
Sosialisasi yang digelar di Aston Inn, Kota Batu mulai 23-25 Mei 2023 ini diharapkan dapat menjadikan lembaga pendidikan sebagai salah satu institusi strategis dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak.
Dalam sosialisasi tersebut, DP3AP2KB menghadirkan tenaga pendidik jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Batu.
Baca Juga: Debit Air Turun, Perumdam Among Tirto Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Sumber Air Kota Batu
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kota Batu, Amida, mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan kepada tenaga pendidik tentang pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak.
Amida mengungkapkan bahwa perlu dukungan berbagai pihak, khususnya lembaga pendidikan, untuk berpartisipasi dalam pencegahan kasus kekerasan terhadap anak di Kota Batu.
”Kami berharap ada kesadaran bersama-sama untuk mencegah kekerasan terhadap anak, sehingga kasus Kekerasan terhadap anak di sekolah bisa berkurang,” kata Amida dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Konselor Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Batu, Dra. Yumei Astutik, mengatakan, selain orang tua, tenaga pendidik memiliki peran dalam pencegahan kekerasan terhadap anak.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memberikan pendidikan anti Kekerasan terhadap anak sejak usia dini. Pasalnya, kata dia, anak termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami kekerasan dan eksploitasi.
Artikel Terkait
Bukan Hanya Asupan Gizi, Ini yang Turut Berpengaruh Besar dalam Penanganan Stunting di Kota Batu
Digitalisasi UMKM, Pemkot Batu Gandeng Grab, Emtek dan Bukalapak
Tingkatkan Kualitas Kuliner Kota Batu, Pemkot Batu Gelar Pelatihan bagi Pelaku Usaha Kuliner dan UMKM
Debit Air Turun, Perumdam Among Tirto Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Sumber Air Kota Batu
Kunjungi Kota Batu, Komisi IV DPR RI Janji Bantu Selesaikan Masalah Turunnya Produktivitas Apel
Wujud Kerja Sama Indonesia-IsDB di Bidang Kesehatan, 6 Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Dibangun di Indonesia
Satu Anak Positif Polio, Pemkab Pidie Tetapkan Status KLB
Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat, Kemenkes: Selama Pandemi Covid-19, Anak-anak Tidak Imunisasi Rutin
Resmikan Papua Youth Creative Hub, Presiden Jokowi Bangga Bisa Wujudkan Cita-cita Anak Muda Papua
Pesan Presiden Jokowi Kepada Anak Muda Papua: Apa-apa Itu Perlu Proses, Jangan Langsung Melompat