COVERBOTHSIDE.COM – Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Yogyakarta menggelar pelatihan untuk jurnalis tentang mis-disinformasi Pemilu 2024 di Yogyakarta sejak tanggal 20 hingga 21 Mei 2023.
Pelatihan mis-disinformasi Pemilu 2024 yang selama dua hari ini dipandu oleh para trainer yang telah berpengalaman dengan aktivitas cek fakta dari AJI Indonesia dan Google News Initiative.
Pelatihan ini juga diikuti oleh sebanyak 25 jurnalis yang berasal dari Yogyakarta, Solo, Semarang, Purwokerto, Kediri, Bojonegoro, Surabaya, Malang, Banyuwangi, hingga Balikpapan.
Selama pelatihan, para jurnalis belajar terkait tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam Pemilu 2024. Diantaranya seperti mis-disinformasi, polarisasi politik, model dan bentuk gangguan informasi, kampanye negatif, kampanye hitam, dan malpraktek pemilu.
Ketua AJI Yogyakarta, Januardi Husin, mengatakan bahwa pelatihan mis-disinformasi untuk jurnalis tersebut sangat penting dilakukan karena banyak hoaks yang beredar saat kontestasi pemilu.
Sebagaimana data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, dilaporkan bahwa terdapat 3.356 hoaks atau berita bohong beredar di masyarakat selama Pemilu 2019.
Baca Juga: Melalui NgAJI Kanjuruhan, AJI Malang Ingatkan Penangangan Tragedi Kanjuruhan Belum Selesai
”Di Yogyakarta saja, haoks tentang penggunaan KTP Elektronik sebagai satu-satunya syarat untuk mencoblos berujung pada banyaknya pemungutan suara ulang,” kata dia dalam keterangannya.
Dengan adanya pelatihan tersebut, Januardi Husin berharap agar masing-masing jurnalis bisa mengimplementasikan pengetahuan tentang mis-disinformasi pemilu di medianya masing-masing.
”Misalnya, para jurnalis bisa membuat konten-konten yang benar tentang pemilu atau melakukan cek fakta jika ada hoaks yang beredar,” ujar Januardi Husin yang juga editor di JPNN.com ini.
Baca Juga: Duet Benni Indo - Dendy Gandakusumah Nakhodai AJI Malang Periode 2023-2026
Sementara, Trainer Cek Fakta, Zainuddin Muda, mengatakan bahwa media massa dan jurnalis memainkan peran yang sangat penting dalam proses elektoral untuk menyediakan informasi kredibel dan menjamin keberagaman pendapat atau opini.
”Media berfungsi mendorong partisipasi publik yang efektif, memberikan ruang debat publik yang sehat dan memastikan isu kepentingan publik menjadi pusat dalam kampanye,” ucapnya.
Artikel Terkait
AJI Malang-FH UWG Malang Gelar Pelatihan ‘Hoax Busting and Digital Hygiene’ untuk Jurnalis dan Mahasiswa
AJI Malang: Literasi Digital Masyarakat Harus Ditingkatkan di Era Internet
AJI Indonesia dan LBH Pers Desak Polri Hentikan Cara Kotor Menyusupkan Anggota Intelijen ke Institusi Media
Dear Partai Politik, Ingat Pesan Tegas Wapres: Jangan Menghalalkan Segala Cara untuk Menang pada Pemilu 2024
Duet Benni Indo - Dendy Gandakusumah Nakhodai AJI Malang Periode 2023-2026
Tak Ada Toleransi, Wapres Tegaskan Peserta Pemilu 2024 Dilarang Kampanye di Tempat Ibadah
Melalui NgAJI Kanjuruhan, AJI Malang Ingatkan Penangangan Tragedi Kanjuruhan Belum Selesai
World Press Freedom Day 2023, AJI Indonesia Desak Pemerintah dan DPR Cabut Regulasi Penghambat Kebebasan Pers
KPU Umumkan DPS Pemilu 2024 Sebanyak 205.853.518 Pemilih
Presiden Jokowi Warning Menterinya yang Maju Caleg pada Pemilu 2024: Jika Mengganggu Tugas, Bisa Saja Diganti