COVERBOTHSIDE.COM – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerintah tengah merancang strategi besar agar Indonesia melompat menjadi negara maju dan tidak terjebak pada negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Strategi besar tersebut, kata Presiden Jokowi, adalah dengan menciptakan ekosistem mobil listrik dan baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), sehingga negara lain memiliki ketergantungan kepada Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat menghadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-8 dan Kopi Darat Nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta, pada Selasa, 31 Januari 2023.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Ungkap Produksi Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Indonesia Dimulai Tahun 2024
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Kepala Negara menyampaikan bahwa pemerintah akan mengintegrasikan seluruh kekayaan alam Indonesia menjadi satu barang yang dibutuhkan negara lain, yaitu baterai kendaraan listrik.
”Di situ ada komponen dari nikel, tembaga, timah, bauksit, dan semuanya harus kita satukan, sehingga muncul nanti yang namanya EV baterai. Babak selanjutnya, ekosistem yang lebih besar, yaitu mobil listrik, yang kedepan mau tidak mau semua negara akan mencari barang ini,” ungkapnya.
Presiden Jokowi menyadari, untuk mengintegrasikan komponen-komponen baterai dan mobil listrik tidaklah mudah, meskipun Indonesia memiliki hampir semua bahan yang dibutuhkan.
Dari segi geografis, Kepala Negara menyebutkan tantangan besarnya adalah bagaimana menyatukan berbagai bahan tambang yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Presiden mencontohkan seperti Nikel yang ada di Sulawesi dan Maluku Utara, Tembaga di Papua dan Sumbawa. Kemudian, Bauksit ada di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau, serta Timah ada di Bangka Belitung.
”Yang sulit memang geografis negara kita. Nah, bagaimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, ada smelter di sana, disatukan menjadi barang yang namanya EV baterai dan yang namanya mobil listrik,” ujarnya.
Tantangan lain, kata Jokowi, adalah dari sisi eksternal. Ia mencontohkan seperti adanya gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia karena pemerintah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah.
Meskipun kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mundur dan akan tetap konsisten menghentikan ekspor barang tambang lainnya dalam bentuk bahan mentah.
Artikel Terkait
Menperin Sebut Indonesia Telah Siap Masuki Era Kendaraan Listrik
Presiden Jokowi Luncurkan Mobil Listrik Pertama yang Dirakit di Indonesia
Dukung Pengembangan Mobil Listrik, Jokowi akan Pangkas Regulasi yang Menghambat
Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah, Presiden Jokowi Jajal Mobil Listrik Hyundai Genesis G80
Jokowi Tawari Australia Kerja Sama Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Presiden Beberkan Desain Ekosistem Kendaraan Listrik: Kalau Ini Jadi, Inilah Kekuatan Besar Indonesia
Tidak Punya Lithium, Politisi PKB Pesimis Indonesia Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik
Politisi PKS Tolak Rencana Pemerintah Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik: Yang Butuh Subsidi Rakyat Kecil
Soal Pemerintah Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik, Ketua Banggar DPR RI: Apakah Patut saat Ekonomi Sulit?
Bahlil Lahadalia Ungkap Produksi Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Indonesia Dimulai Tahun 2024