COVERBOTHSIDE – Anggota Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam, pesimis Indonesia bisa menjadi produsen besar baterai kendaraan listrik untuk mendukung ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Diakui Syaikhul Islam, potensi nikel di Indonesia memang sangat besar, namun Indonesia tidak mempunyai lithium untuk mendukung produksi baterai. Sehingga, kata dia, untuk menjadi produsen baterai pun harus tetap impor lithium.
Dengan begitu, jika nantinya produksinya semakin besar, dia mengatakan secara otomatis semakin besar pula impor lithium. Makanya, dia pesimis Indonesia bisa menjadi produsen baterai kendaraan listrik seperti yang digembar-gemborkan.
”Terus terang, secara pribadi, agak pesimis. Kita tidak mengendorkan semangat untuk jadi pionir (produsen baterai kendaraan listrik), cuma realitanya begitu (tidak punya lithium dan harus impor),” kata dia saat Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 7 Desember 2022.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu un mengaku lebih tertarik dengan rencana Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam upaya mengembangkan industri semikonduktor.
Menurutnya, untuk mengembangkan industri semikonduktor, Indonesia memiliki potensi pasir silika yang besar. Sayangnya, dia mengatakan pasir silika malah diekspor terus menerus, padahal jumlah cadangan di dalam negeri hampir habis.
Baca Juga: Jokowi Tawari Australia Kerja Sama Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Karenanya, dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Ia telah meminta pemerintah untuk menutup ekspor pasir silika agar menjaga cadangan di dalam negeri tidak habis.
Artikel Terkait
Menperin Sebut Indonesia Telah Siap Masuki Era Kendaraan Listrik
Presiden Jokowi Resmikan Pembangunan Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Kabupaten Batang
Seluruh Istana Kepresidenan 100 Persen Gunakan Pasokan Listrik Berbasis Energi Baru Terbarukan
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tidak akan Menghapus atau Mengalihkan Golongan Pelanggan Listrik 450 VA
Jelang KTT G20, Jokowi dan Erdogan Lakukan Pertemuan Bilateral Bahas Konflik Rusia-Ukraina hingga Bus Listrik
Jokowi Tawari Australia Kerja Sama Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Presiden Beberkan Desain Ekosistem Kendaraan Listrik: Kalau Ini Jadi, Inilah Kekuatan Besar Indonesia
Meski Ditolak Masyarakat, DPR RI dan Pemerintah Sepakat Sahkan RUU KUHP Menjadi UU
Jika Tidak Puas RUU KUHP Disahkan Jadi UU, Dengan Gampangnya Wakil Ketua DPR RI Bilang: Katakan ke MK
Belajar dari Gempa Cianjur, DPR RI Sebut Kurikulum Bencana Harus Jadi Bagian Penting dari Revisi RUU Sisdiknas