Sri Mulyani Ungkap Realisasi Belanja Negara per April 2023 Capai Rp765,8 T, Ini Rinciannya

- Rabu, 24 Mei 2023 | 14:32 WIB
Menkeu Sri Mulyani menyebutkan belanja negara yang mencapai Rp765,8 triliun per April 2023 atau 25 persen dari total belanja tahun ini, naik 2 persen dibandingkan tahun lalu.  (BPMI Setpres/Muchlis Jr/CoverBothSide.com)
Menkeu Sri Mulyani menyebutkan belanja negara yang mencapai Rp765,8 triliun per April 2023 atau 25 persen dari total belanja tahun ini, naik 2 persen dibandingkan tahun lalu. (BPMI Setpres/Muchlis Jr/CoverBothSide.com)

COVERBOTHSIDE.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi belanja negara dalam APBN 2023 telah mencapai sebesar Rp765,8 triliun atau 25 persen dari pagu per April 2023.

Sri Mulyani menyampaikan, realisasi belanja negara dalam APBN 2023 tersebut diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas dan peran sebagai shock absorber (peredam) dalam menghadapi ketidakpastian.

Selain itu, lanjut Sri Mulyani, sepertiga dari belanja negara dalam APBN 2023 tersebut digunakan untuk transfer ke daerah untuk perbaikan layanan publik dan pemerataan ekonomi daerah yang berkeadilan.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Capai Rp688,15 T per April 2023, Sri Mulyani: Meningkat 21,3 Persen Secara YoY

Belanja negara telah dibelanjakan Rp765,8 triliun. Artinya, 25 persen dari total belanja tahun ini sudah terealisasi. Capaian itu naik 2 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya pada Selasa, 23 Mei 2023.

Adapun rincian realisasi belanja negara per April 2023, yakni Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp522,7 triliun atau 23,3 persen dari pagu. Realisasi ini ditopang oleh belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp257,7 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp265 triliun.

Belanja K/L utamanya dimanfaatkan untuk penyaluran BOS, PIP, penyaluran PKH dan Kartu Sembako, penyaluran bantuan iuran bagi peserta PBI, bantuan bencana, pembangunan bendungan, pembangunan jaringan irigasi, pengadaan peralatan/mesin, pemeliharaan jalan, dan pembayaran THR ASN.

Baca Juga: Jangan Senang Pandemi Covid-19 Berakhir, Sri Mulyani Ungkap Ada 4 Tantangan Besar yang Mengintai Indonesia

Sedangkan untuk belanja non-K/L, utamanya untuk pembayaran manfaat pensiun, pembayaran bunga utang, dan penyaluran subsidi.

Sementara, untuk realisasi transfer ke daerah sebesar Rp243,1 triliun atau 29,8 persen dari pagu. Capaian itu lebih tinggi 0,3 persen dibandingkan realisasi 2022 sebesar Rp242,4 triliun diikuti oleh tata kelola yang lebih baik dan adanya kenaikan pagu dana bagi hasil khususnya jenis CHT, minerba, dan migas.

Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa alokasi belanja pemerintah dalam APBN 2023 telah diterima langsung dampaknya oleh masyarakat, mulai dari belanja untuk K/L dan non K/L yang utamanya untuk mendukung pembayaran manfaat pensiun, bunga utang, dan penyaluran subsidi.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Kondisi Ekonomi Global Tahun 2022 Sangat Brutal: US Triliun Kapitalisasi Global Hilang

Untuk belanja K/L, pemerintah telah memberikan manfaat langsung kepada 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), 18,2 juta jiwa KPM kartu sembako dan sejumlah 96,7 juta jiwa penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dibayarkan iuran preminya oleh pemerintah.

”Pemerintah juga memberikan manfaat langsung dalam bentuk Program Indonesia Pintar (PIP), KIP kuliah, dan juga biaya operasi sekolah untuk sekolah-sekolah dibawah Kementerian Agama (Kemenag),” ujarnya.

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gempa 6,0 SR Guncang Pacitan, Jawa Timur

Kamis, 8 Juni 2023 | 00:21 WIB
X