COVERBOTHSIDE.COM - PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya mewujudkan dan mendukung upaya pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 sekaligus menjamin ketersediaan energi nasional.
”Sebagai perusahaan energi, kita tentu mensupport pemerintah dalam pencapaian Net Zero Emission di tahun 2060, namun prioritas utama Pertamina juga tetap menjamin ketersediaan dan keamanan energi. Jadi energy security,” ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, di Jakarta, pada 15 Mei 2023.
Menurut Nicke Widyawati, dalam Rencana Umum Energi Nasional, sampai dengan tahun 2060, komponen minyak dan gas dalam bauran energi nasional porsinya terus menurun namun masih tetap dibutuhkan.
Baca Juga: Pertamina Tegaskan Pengumuman Tes Seleksi Rekrutmen Karyawan Tahun 2022 Hoax
”Karena mayoritas kebutuhan energi untuk transportasi dan industri masih dari energi fosil, maka kita akan tetap mensupport pemerintah untuk meningkatkan produksi migas, di mana minyak ditargetkan meningkat menjadi 1 juta barel per hari dan gas meningkat 12 BSCFD,” ungkapnya.
Namun, untuk mendukung upaya menuju NZE, dia mengatakan Pertamina mengubah cara bisnis menjadi Green Operation. Hal ini dilakukan dengan menggunakan parameter ESG (Environment, Social, Governance).
Lebih lanjut, Nicke Widyawati menjelaskan, dengan konsep ESG ini, ada tiga cakupan harus dilakukan untuk mengurangi karbon.
Baca Juga: Pertamina Temukan Sumber Daya Migas Baru di Bojonegoro
Pertama, mengurangi penggunaan peralatan-peralatan yang sudah tidak efisien dengan melakukan peremajaan, agar lebih hemat bahan baku.
Selanjutnya, energi gas buang yang selama ini terbuang ke udara dan menimbulkan polusi, kini diproses lagi menjadi energi.
Dari semua inisiatif ini, dia menyebutkan bahwa Pertamina Group sudah berhasil menurunkan 31% karbon emisi pada operasionalnya, baik dari hulu hingga hilir, sampai dengan tahun 2022.
Baca Juga: Pertamina Klaim Biaya Operasional Kilang Lebih Hemat Dibandingkan Perusahaan Energi di Asia Pasifik
”Ini kita belum bicara pada scope ketiga, yaitu final product, seperti Biodiesel tentu angkanya akan lebih besar. Artinya, Pertamina tetap menjaga ketersediaan energi tapi kita juga komit untuk menurunkan karbon emisi dengan berbagai upaya,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Cegah Pemanasan Global, Dirut Pertamina: Negara Maju Harus Bantu Negara Berkembang
Transisi Energi Bersih, Pertamina Teken Kerja Sama dengan Perusahaan Multinasional
Pertamina Umumkan Harga Baru BBM Mulai 1 September 2022, Bagaimana dengan Pertamax dan Pertalite?
Pertamina Klaim Biaya Operasional Kilang Lebih Hemat Dibandingkan Perusahaan Energi di Asia Pasifik
Pertamina Temukan Sumber Daya Migas Baru di Bojonegoro
Greenpeace Desak Pemimpin G20 Ambisius Merespon Krisis Iklim: Saatnya Transisi Energi Berkeadilan
Bertemu di Sela-sela KTT G20, Jokowi dan Emmanuel Macron Bahas Kerja Sama Transisi Energi dan Pertahanan
Sri Mulyani Sebut Hasil KTT G20 Soal Transisi Energi Tidak Mudah Dicapai, Ini Alasannya
Indonesia dan Vietnam Sepakati 3 MoU: Penanggulangan Terorisme, Pemberantasan Narkotika, dan Energi
Pertamina Tegaskan Pengumuman Tes Seleksi Rekrutmen Karyawan Tahun 2022 Hoax