COVERBOTHSIDE.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh jajarannya untuk melakukan penegakan hukum yang tegas dan memberikan efek jera kepada para pelaku penyalahgunaan narkoba.
Sebagaimana merujuk data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 3,6 juta jiwa atau 1,96 persen.
Dari data tersebut, Presiden Jokowi menyebutkan tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa saja, namun juga banyak dari oknum aparat penegak hukum sendiri yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba.
”(Keterlibatan oknum aparat penegak hukum) ini menjadi catatan, tindakan tegas harus diberikan kepada mereka,” tegas Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 11 September 2023.
Selain tindakan tegas, Kepala Negara juga mendorong kepada seluruh jajaran terkait untuk mencari sebuah langkah terobosan dalam mengentas penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
”Saya ingin mengajak kita semua untuk mencari sebuah lompatan terobosan agar kejahatan luar biasa ini bisa kita kurangi, kita selesaikan dengan baik,” ucap Presiden Jokowi.
Baca Juga: Kapolri Ungkap Penangkapan Kapolda Jatim Karena Terlibat Peredaran Narkoba
Terkait rencana adanya rehabilitasi bagi para pengguna narkoba, Presiden Jokowi mengapresiasi usulan terkait penggunaan Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) sebagai salah satu tempat untuk rehabilitasi.
Meski demikian, Kepala Negara menyampaikan bahwa penggunaan Rindam sebagai salah satu tempat rehabilitasi bagi para pengguna narkoba tersebut masih harus dikalkulasi secara matang.
”Di setiap Kodam, saya kira punya kapasitas kurang lebih 500-an yang bisa (para pengguna narkoba) direhab di situ, tapi nanti kita bicarakan juga anggarannya seperti apa,” ujarnya.
Baca Juga: Diduga Karena Gagalkan Peredaran Narkoba, Rumah Petugas Lapas Kelas I Malang Diteror Bom Bondet
Disamping itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Untuk itu, dia meminta masalah penyelundupan narkoba di sejumlah provinsi diselesaikan.
”Kita kerjakan tidak di semua provinsi, mungkin lima besar, provinsi lima besar yang narkobanya paling tinggi kita fokuskan di situ atau sepuluh besar nanti kita putuskan setelah berbicara di sini,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Kapolda Jatim dan 4 Anggota Polisi Ditangkap Karena Narkoba, Kapolri: Bersih-bersih di Institusi Polri
Hadiri KTT G20 di India, Jokowi Serukan Percepat Transisi Ekonomi Rendah Karbon: Bumi Kita Tengah Sakit
Pendanaan Perubahan Iklim Hanya Omong Kosong, Jokowi Tagih Komitmen Negara Maju saat KTT G20 di India
Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Negara G20 Lindungi Kelestarian Bumi
Bertemu PM Mark Rutte di India, Jokowi Tagih Komitmen Belanda Soal Kerja Sama JETP
Bertemu PM Giorgia Meloni, Jokowi Tagih Komitmen Italia Soal Pendanaan Transisi Energi di Indonesia
Bertemu Presiden Macron saat KTT G20 di India, Presiden Jokowi Apresiasi Prancis Bawa Calon Investor ke IKN
Presiden Jokowi Tagih Janji Pendanaan Perubahan Iklim Rp307 T ke 3 Negara Maju Saat KTT G20 di India
Cek Gudang Bulog di Bogor, Jokowi Ungkap Stok Beras Ada 2 Juta Ton: Kita Tidak Usah Khawatir
Meski Stok Cukup, Presiden Jokowi akan Tetap Impor Beras