• Kamis, 21 September 2023

Di Hannover Messe 2023, Presiden Jokowi Tegaskan Indonesia Terbuka untuk Investasi dan Kerja Sama

- Senin, 17 April 2023 | 21:37 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada upacara pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman, pada Minggu, 16 April 2023.  (BPMI Setpres/Muchlis Jr./CoverBothSide.com)
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada upacara pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman, pada Minggu, 16 April 2023. (BPMI Setpres/Muchlis Jr./CoverBothSide.com)

COVERBOTHSIDE.COMPresiden Jokowi (Joko Widodo) menegaskan kepada dunia bahwa Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, di antaranya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri upacara pembukaan Hannover Messe 2023 yang digelar di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman, pada Minggu, 16 April 2023.

Indonesia tidak menutup diri (untuk investasi dan kerjsama). Justru, (Indonesia) sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir dan ekonomi hijau,” ungkap Presiden Jokowi dalam pidatonya.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Ungkap BASF, Eramet, dan Volkswagen “Kepincut” Investasi Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Dalam membangun industri hilir tersebut, Presiden Jokowi menilai Indonesia memiliki peluang yang sangat besar. Menurutnya, hal itu terlihat dari proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai USD 545,3 miliar.

”Sampai 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD 545,3 billion. Ini peluang yang sangat besar (di Indonesia), yang saling menguntungkan,” ungkapnya.

Selain itu, Kepala Negara menekankan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dalam membangun industri hilir tersebut.

Baca Juga: Jadi Official Partner Country, Presiden Jokowi Hadiri Hannover Messe 2023 di Jerman

Komitmen tersebut, kata Presiden Jokowi, terlihat dari sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan Indonesia dalam memperbaiki lingkungan serta upaya melaksanakan transisi energi.

”Deforestasi (di Indonesia) turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir, kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600.000 Ha hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30.000 Ha kawasan industri hijau,” tuturnya.

Di samping itu, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia juga telah menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025.

Baca Juga: Roadmap Hilirisasi Investasi Rampung, Bahlil Lahadalia: Total Investasi Sebesar USD545,3 Miliar sampai 2024

Tidak hanya itu, dalam acara tersebut, Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia berencana menutup seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di tahun 2050.

Indonesia juga ingin memastikan transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat,” tandasnya.***

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X