COVERBOTHSIDE – Istilah tampon mendadak viral dan ramai diperbincangkan di Indonesia usai gadis asal Amerika Serikat bernama Melanie Galeaz mengunggah video cerita pengalaman menyakitkan saat menggunakan alat tersebut di media sosial TikTok.
Dalam video yang unggahannya, dia bercerita bahwa karena kesalahannya menggunakan tampon berakibat fatal pada kesehatan vaginanya. Selain nyeri, dia mengatakan ada bau tidak sedap keluar dari organ intimnya.
Setelah berobat ke dokter kandungan, baru diketahui bahwa penyebab nyeri dan bau tidak sedap di vaginya karena ada tampon yang menyangkut di bawah rahim. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti berapa lama tampon itu nyangkut.
Terlepas dari viral cerita pengalaman Melanie Galeaz menggunakan tampon tersebut, sebenarnya apa sih itu tampon dan fungsinya untuk apa? Nah, agar tidak penasaran, simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu tampon dan bagaimana cara penggunaannya?
Sebagaimana dilansir dari situs resmi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, tampon adalah salah satu metode untuk menyerap aliran menstruasi selama menstruasi.
Adapun cara penggunaannya, tampon dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina dengan atau tanpa aplikator. Seperti halnya pembalut jika di Indonesia, tampon ini juga hanya boleh digunakan satu kali dan kemudian dibuang.
Untuk itu, FDA menyarankan agar tidak menggunakan tampon yang dapat digunakan kembali. Sebab, hal itu dapat membawa risiko pada organ intim seperti infeksi seperti jamur, dan bakteri.
Baca Juga: Perempuan Wajib Baca! Ini Cara Mudah Mencegah Kanker Payudara
Terbuat dari apakah tampon?
Dalam penjelaskan FDA, tampon yang beredar di masyarakat terbuat dari katun, rayon, atau campuran keduanya. Serat penyerap yang digunakan dalam tampon dibuat dengan proses pemutihan yang bebas dari unsur klorin, yang juga mencegah produk memiliki tingkat dioksin yang berbahaya (sejenis polutan yang ditemukan di lingkungan).
Bagaimana FDA mengevaluasi keamanan tampon?
Sebelum tampon, apa pun dapat dijual secara legal di AS, namun untuk peredaran tampon harus melalui tinjauan FDA untuk menentukan apakah aman dan efektif sebelum dapat dipasarkan secara legal.
Sebagai bagian dari tinjauan FDA, produsen mengirimkan data termasuk hasil pengujian untuk mengevaluasi keamanan bahan yang digunakan untuk membuat tampon dan aplikator (jika ada); daya serap, kekuatan, dan integritas tampon; dan apakah tampon meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya tertentu atau mengubah kadar bakteri normal di vagina.
Baca Juga: Cegah Kanker Payudara dengan Terapkan 10 Cara ini
Apa kaitannya tampon dengan Toxic Shock Syndrome (TSS)?
Toxic Shock Syndrome (TSS) jarang terjadi dan disebabkan oleh zat beracun yang diproduksi oleh jenis bakteri tertentu. Zat beracun yang dihasilkan oleh bakteri dapat menyebabkan kerusakan organ (termasuk gagal ginjal, jantung, dan hati), syok, dan bahkan kematian.
Artikel Terkait
Amankah Ibu Hamil Minum Es Teh Manis Setiap Hari? Simak Penjelasannya
Hati-hati! Terlalu Banyak Minum Teh, Tubuh bisa Alami Dampak Negatif Berikut, Apa Saja?
Menkes Ungkap Cara Sederhana Cegah Penyakit Hepatitis Akut: Rajin Mencuci Tangan
Batasi Konsumsi 6 Makanan ini Agar Kulit Sehat dan Awet Muda
Tidak Hanya Dialami Usia Tua, Penyakit Jantung Juga Sasar Usia Muda, Ini Penyebab Utamanya
Perempuan Wajib Baca! Ini Cara Mudah Mencegah Kanker Payudara
Jangan Disepelekan! Ini Bahaya Merokok Bagi Ibu Hamil , Simak Cara Berhenti dengan Tips START
Mudah untuk Dilakukan, Ini 3 Manfaat Jalan Kaki bagi Ibu Hamil
Ibu Hamil Harus Tahu, Ini 6 Tanda Bahaya pada Masa Kehamilan, Simak Penjelasannya
Viral Cerita Wanita Asal Amerika Mengalami Nyeri dan Bau di Vagina, Ternyata Ada Tampon yang Nyangkut