• Kamis, 21 September 2023

Di Tengah Kenaikan Harga Minyak Dunia, Pertamina Klaim Sukses Hemat Biaya Operasional Rp6 Triliun

- Selasa, 30 Agustus 2022 | 18:43 WIB
PT Pertamina mengklaim sukses menghemat biaya operasional sekitar Rp6 triliun di tengah disrupsi mata rantai pasokan energi global. (Pertamina/Cover Both Side)
PT Pertamina mengklaim sukses menghemat biaya operasional sekitar Rp6 triliun di tengah disrupsi mata rantai pasokan energi global. (Pertamina/Cover Both Side)

COVERBOTHSIDEPT Pertamina (Persero) mengklaim sukses menghemat biaya operasional sekitar Rp6 triliun hingga Juli 2022 di tengah kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan biaya produksi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati dalam keterangannya pada Senin, 29 Agustus 2022. Dia mengatakan, keberhasilan itu tak lepas dari langkah strategis penghematan biaya yang dilakukan Pertamina Group sejak awal tahun.

Nicke menjelaskan bahwa perusahaan energi dihadapkan pada situasi yang berat di tengah disrupsi mata rantai pasokan energi global sebagai dampak konflik perang antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Pertalite Mau Dinaikkan Jadi Rp 10 Ribu, Presiden Jokowi: Hati-hati, Ini Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak

Akibat kondisi tersebut, dia menyebutkan mobilitas perdagangan global yang menuju pemulihan pasca pandemi Covid-19 tersentak dengan keterbatasan pasokan yang berujung krisis energi.

Meski demikian, Nicke menyebutkan langkah pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui subsidi BBM dinilai langkah yang tepat. Sebab, kata dia, kebijakan tersebut berhasil mempercepat pemulihan ekonomi.

Hal itu menurutnya tercermin dari peningkatan konsumsi BBM untuk mobilitas masyarakat serta aktivitas usaha. Akan tetapi, disisi lain, dia mengatakan peningkatan konsumsi BBM ini menyebabkan beban subsidi pemerintah naik.

Baca Juga: Pertalite Mau Dinaikkan Jadi Rp 10 Ribu, Presiden Jokowi: Hati-hati, Ini Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak

”Kami memahami beratnya beban subsidi pemerintah, untuk itu Pertamina melakukan berbagai program penghematan biaya dalam rangka membantu menurunkan beban subsidi Pemerintah,” kata Nicke dalam keterangan resminya.

Dia mengungkapkan, porsi terbesar dalam produksi BBM yang menjadi beban terbesar Pertamina adalah biaya pembelian minyak mentah yang mencapai 92% dari Biaya Pokok Produksi.

Namun, adanya investasi upgrading Kilang Minyak Pertamina yang telah dijalankan dalam 4 tahun terakhir menurutnya telah berhasil meningkatkan fleksibilitas minyak mentah.

Baca Juga: Cegah Pemanasan Global, Dirut Pertamina: Negara Maju Harus Bantu Negara Berkembang

Artinya, kata dia, jika selama ini Kilang Pertamina hanya dapat memproses minyak mentah tertentu saja yang harganya mahal, maka mulai tahun lalu sudah mampu memproses minyak mentah dengan sulfur content lebih tinggi yang sumbernya banyak dan harganya lebih murah.

”Inilah langkah strategis Pertamina yang telah berhasil secara signifikan menurunkan biaya produksi BBM,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Meski Stok Cukup, Presiden Jokowi akan Tetap Impor Beras

Senin, 11 September 2023 | 17:51 WIB
X