COVERBOTHSIDE.COM – BMKG menerangkan bahwa El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Pada tahun 2023, BMKG telah memprediksi bahwa El Nino dimungkinkan akan mulai terjadi di berbagai wilayah Indonesia sekitar bulan Juni dan semakin intens pada bulan Agustus nanti.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Buruk El Nino, Mentan akan Bentuk Gugus Tugas di Setiap Wilayah
Selama periode El Nino ini akan terjadi perubahan aliran angin dan distribusi suhu di atmosfer. Dampaknya dapat meluas ke seluruh dunia dan mempengaruhi cuaca dan iklim di berbagai daerah.
Di sektor pertanian, El Nino adalah fenomena alam yang berdampak signifikan. El Nino menjadi tantangan besar karena dapat mengganggu pola cuaca yang berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu, pemantauan dan pemahaman yang baik tentang El Nino sangat penting agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penyesuaian yang tepat untuk mengurangi dampaknya.
Baca Juga: Waspada Karhutla! BMKG Prediksi Musim Kemarau akan Lebih Kering Dibandingkan Tiga Tahun Terakhir
Sebagaimana dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, berikut beberapa hal penting yang perlu diwaspadai terkait dampak El Nino di sektor pertanian, yaitu:
1. Kekeringan
El Nino sering dikaitkan dengan peningkatan suhu permukaan laut dan penurunan curah hujan di beberapa wilayah. Hal ini menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, dan mengurangi ketersediaan air untuk pertanian.
Padahal, tanaman membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Akibatnya, kekurangan air tersebut akan menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.
2. Gangguan Musim Tanam
El Nino dapat mengganggu musim tanam dan mengubah pola cuaca. Perubahan cuaca ini dapat menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman, penurunan luas tanam, atau bahkan kegagalan panen.
Oleh karena itu, petani perlu memperhatikan perubahan cuaca yang terkait dengan El Nino agar dapat menyesuaikan jadwal tanam mereka.
3. Penyakit dan Hama
El Nino dapat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama tanaman. Perubahan cuaca dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi beberapa penyakit dan hama.
Artikel Terkait
Jokowi Telpon Mendag Setelah Terima Keluhan Para Petani, Jokowi: Keluhannya Selalu Itu
Soal Pemerintah Disebut Telah Impor Beras 200 Ribu Ton, Politisi PKS: Menyakiti Petani
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna di Sumedang, Jawa Barat: Semoga Produksi Padi Petani Naik
Waspada Karhutla! BMKG Prediksi Musim Kemarau akan Lebih Kering Dibandingkan Tiga Tahun Terakhir
Kabar Baik untuk Petani, Presiden Jokowi Minta Bapanas Hitung Ulang Harga Gabah Kering yang Anjlok
Info untuk Petani! Presiden Jokowi Sebut Harga Gabah dan Beras akan Diseimbangkan agar Sama-sama Untung
Resmikan Sentra Penggilingan Padi Sragen, Presiden Jokowi Berharap dapat Menyerap Gabah di Petani
Panen Raya Padi, Perintah Presiden Jokowi ke Bulog: Serap Gabah Petani Sebanyak-banyaknya dengan Harga Wajar
Presiden Jokowi Senang Petani di Tuban Gunakan Pupuk Organik
Antisipasi Dampak Buruk El Nino, Mentan akan Bentuk Gugus Tugas di Setiap Wilayah