COVERBOTHSIDE.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) terbuka dan berpartner dengan perusahaan luar negeri.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri dan membuka acara IFFINA Indonesia Meubel & Design Expo 2023 yang digelar di Nusantara Hall, ICE BSD, pada Kamis, 14 September 2023.
”Harus terbuka mau ber-partner (kerja sama) dengan perusahaan-perusahaan mebel dari luar, entah dari Eropa, Amerika, China, kita harus terbuka. Jangan dimiliki sendirilah perusahaan itu, terbuka dan mau ber-partner,” ujarnya.
Baca Juga: KTT ke-20 ASEAN-India, Presiden Jokowi Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Biru
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pentingnya bekerja sama dengan perusahaan lain tersebut karena kontribusi pasar mebel dalam negeri kepada perekonomian Indonesia masih sangat sedikit.
Berdasarkan data yang ada, kata Kepala Negara, kontribusi pasar mebel Indonesia hanya menyumbang USD2,8 miliar pada tahun 2022 dan Indonesia hanya berada di rangking ke-17.
Padahal, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia memiliki keunggulan dalam hal sumber daya bahan baku yang melimpah serta sumber daya manusia (SDM) yang sangat siap.
”Indonesia ini ranking 17 di bawah Vietnam yang rangking ke-2, di bawah Malaysia yang di rangking 12, padahal sumber daya bahan baku kita, SDM kita sebetulnya sangat siap,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan terus mendorong industri mebel dan kerajinan di Tanah Air untuk menguasai pasar di dalam negeri agar tidak dikuasai oleh produk-produk mebel dari luar negeri.
Salah satunya, Kepala Negara mendorong agar produk-produk mebel dalam negeri dimasukkan ke dalam e-katalog sehingga lebih mudah diserap oleh belanja pemerintah pusat, daerah, hingga BUMN.
Baca Juga: Pesan Tegas Jokowi Soal PSN: Jangan Gunakan Pendekatan Represif dan Menderitakan Masyarakat
”Kalau kita gabung belanja APBN, APBD, maupun BUMN, belanja kita di 2023 sudah mencapai Rp1.236 triliun. Belanja ini bukan hanya mebel, dan mebel tadi disampaikan Pak Dedy kurang dari lebih 1,1 berarti Rp17 (triliun) gede banget dan banyak diisi oleh furnitur impor. Oleh sebab itu segera masukkan semua produksi mebel kita ke e-katalog agar memudahkan,” ucapnya.
Meski demikian, Presiden Jokowi menyebutkan upaya pemerintah tidak akan berhasil jika para pengusaha mebel dan kerajinan di Indonesia tidak mau membuka diri dan bekerja sama dengan perusahaan lain.
Artikel Terkait
Bertemu PM Giorgia Meloni, Jokowi Tagih Komitmen Italia Soal Pendanaan Transisi Energi di Indonesia
Bertemu Presiden Macron saat KTT G20 di India, Presiden Jokowi Apresiasi Prancis Bawa Calon Investor ke IKN
Presiden Jokowi Tagih Janji Pendanaan Perubahan Iklim Rp307 T ke 3 Negara Maju Saat KTT G20 di India
Cek Gudang Bulog di Bogor, Jokowi Ungkap Stok Beras Ada 2 Juta Ton: Kita Tidak Usah Khawatir
Meski Stok Cukup, Presiden Jokowi akan Tetap Impor Beras
Jokowi Minta Tindak Tegas Penyalahgunaan Narkoba, Terutama yang Melibatkan Aparat Penegak Hukum
Jokowi Sumringah Tinjau Pembangunan PT Lotte Chemical Indonesia: Pabrik Ini akan Hasilkan 25 Produk
Presiden Jokowi Puji Layanan Kereta Cepat Jakarta Bandung: Inilah Peradaban
Presiden Jokowi “Pamer” Capaian Positif PSN: 161 Proyek Besar Selesai Dibangun, Serap 11 Juta Tenaga Kerja
Pesan Tegas Jokowi Soal PSN: Jangan Gunakan Pendekatan Represif dan Menderitakan Masyarakat