Sustainable Thrift Shop, Solusi Mengatasi Limbah Fesyen di Indonesia

- Rabu, 3 Mei 2023 | 14:16 WIB
Juan Khaidir, Chief Operating Officer LamaLama Indonesia, menunjukkan beberapa produk yang terbuat dari pakaian bekas, seperti jas, kemeja wanita, dan pouch. (Moh Badar Risqullah/CoverBothSide.com)
Juan Khaidir, Chief Operating Officer LamaLama Indonesia, menunjukkan beberapa produk yang terbuat dari pakaian bekas, seperti jas, kemeja wanita, dan pouch. (Moh Badar Risqullah/CoverBothSide.com)

 

Konsep sustainable thrift shop ala LamaLama Indonesia bisa menjadi salah satu opsi mengatasi limbah fesyen di Indonesia yang jumlahnya terus menumpuk dan belum ditangani dengan baik. Bagaimana praktiknya?

***

Beragam pakaian bekas berupa kaos, kemeja, batik, jas, hingga celana berjejer di thrift shop LamaLama Indonesia yang berlokasi di Jalan Bengawan GE No.14, Wisma Tropodo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Di thrift shop seluas 3x3 meter itu, Juan Khaidir selaku Chief Operating Officer LamaLama Indonesia tampak bersih-bersih dan memindahkan pakaian-pakaian bekas yang tergantung di stand hanger agar terlihat rapi.

”Persiapan untuk besok. Kita bukanya tiga hari seminggu. Selasa, Rabu, dan Kamis. Waktunya mulai pukul 08.30 hingga 15.30 WIB. Selain itu, kita libur,” kata Juan saat ditemui jurnalis CoverBothSide.com, pada Senin sore, 3 April 2023.

Juan bercerita, beragam pakaian bekas yang tergantung di stand hanger tersebut merupakan donasi masyarakat yang sudah dipilah dan kemudian dijual oleh LamaLama Indonesia.

Ia mengungkapkan LamaLama Indonesia sejak awal memang tidak membeli atau mengambil pakaian bekas impor dari importir atau supplier seperti thrift shop pada umumnya.

Juan menyampaikan, LamaLama Indonesia lebih mengutamakan pakaian bekas dari masyarakat yang dipakai oleh mereka sendiri. Karenanya, rata-rata pakaian bekas yang dijual adalah produksi brand lokal atau dalam negeri.

”Ada juga (pakaian bekas produksi) brand luar negeri, biasanya jeans. Tapi, jarang. Kebanyakan brand lokal. Kalaupun ada brand luar negeri, itu juga dari masyarakat, bukan impor,” ungkapnya.

Dari beragam pakaian bekas di LamaLama Indonesia, dia menyebutkan pakaian bekas wanita yang paling banyak. Sedangkan untuk laki-laki sering kosong. Sebab, setiap stoknya ada, langsung habis terjual.

”Makanya, pakaian bekas yang ada disini kebanyakan pakaian wanita seperti kemeja, kaos, batik, crop top. Kalau pakaian laki-laki sering kosong, karena langsung laku,” ucapnya.

Juan Khaidir, Chief Operating Officer LamaLama Indonesia, menata pakaian-pakaian bekas yang tergantung di stand hanger untuk persiapan sebelum tokonya buka.
Juan Khaidir, Chief Operating Officer LamaLama Indonesia, menata pakaian-pakaian bekas yang tergantung di stand hanger untuk persiapan sebelum tokonya buka. (Moh Badar Risqullah/CoverBothSide.com)

4 Jurus Kelola Pakaian Bekas
Berdiri sejak 2020, LamaLama Indonesia beranggotakan tiga orang. Mereka adalah Manggalih Soka Ayu (Chief Executive Officer & Founder), Juan Khaidir (Chief Operating Officer), dan Adelia Oktavia (Social Media Director).

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X